Kamis, 30 Juli 2015

Deo, 2 y.o

Kali ini saya hanya ingin meninggalkan memori tentang masa kecil Deo hingga usia 2 tahun. Semoga menjadi kenangan manis baginya :)

Deo lahir dengan didahului pecah ketuban saat saya masih enak-enak menyapu di rumah, untunglah semua berjalan lancar sehingga Deo tetap dapat lahir secara normal. Kisah selengkapnya bisa dibaca di sini.
Deo semasa newborn sempat kuning, tetapi setelah beberapa kali kontrol dapat membaik dengan bantuan obat sehingga tidak perlu fototerapi.

 


 




 Memasuki masa MPASI, saya mulai mencobakan satu per satu bahan makanan dan sebagian besar dilahap oleh Deo tanpa penolakan.  Deo menelan habis pure brokoli tanpa protes (padahal dalam lidah saya rasanya aneh ada langu-nya) dan menolak pure ubi ungu (mungkin terlalu manis ya? entahlah kenapa kok tidak suka)...Deo suka makan sendiri, sehingga ketika tiba waktu makan dia selalu saya cuci tangannya, dudukkan, dan beri mangkuk kecil berisi buburnya lengkap dengan sendok. Walau super duper berantakan lucu juga melihat dia berusaha keras menyendok buburnya. Tumpah semua pasti (kan didorong-dorong sampai keluar mangkuk), terbang tinggi juga iya (sampai mendarat di tembok pun pernah), dan yang pasti wajah dan sekujur tubuh celemot makanan semua. Makannya bagaimana?  Tetap saya suapi : sekali ronde butuh dua mangkuk, satu untuk Deo satu untuk mamanya :)
Akhir-akhir ini Deo gemar sekali dengan acar. Seperti kalap kalau sudah lihat benda satu itu, kemanapun disembunyikan bakal dicari terus.....

Masih bersih, belum cemot-cemot

Mulai sekitar usia 6-7 bulan, Deo sudah berespon dengan musik. Tubuhnya bergoyang-goyang naik turun jika saya atau suami mendendangkan lagu dengan irama melayu yang rancak..lucu sekali... Sampai saat ini Deo masih responsif dengan musik. Suka sekali menyetel CD lagu anak kemudian menari berputar-putar di depan layar sampai gobyos keringat. Akibatnya jika Deo menari malam-malam, dia terpaksa saya mandikan lagi sebelum tidur karena badannya jadi lengket semua.
Sayang saya tidak tahu caranya mengupload video di sini (maaf)

Mainan yang kami belikan untuknya cepat sekali rusak, kalau sudah bosan lempar begita saja tiiiuungg..rusak dah. Deo juga tidak betah duduk manis di dalam stroller, sebentar saja sudah usreg dan mlorot ga karuan (beda dengan Pio kecil). Jadi kalau sendirian saya tidak berani mengajak jalan-jalan keliling perumahan terlalu jauh karena kalau sudah jenuh duduk di stroller yang ada minta gendong. Bisa membayangkan kemengnya  1 tangan menggendong Deo sedangkan tangan yang lain mendorong stroller?

Deo penggemar binatang, hobby sekali mengamati tingkah laku binatang yang dia temukan tetapi tetap takut kalau disuruh  menyentuh.  Jika diajak ke Taman Safari  saya harus membawa kain extra untuk melapisi sprei kasur supaya tidak kotor dengan rontokan batang dan daun wortel. Saat melintasi area karnivora yang tidak memungkinkan untuk membuka jendela mobil, wajahnya akan sering menempel ke kaca.

Tak berkedip memandang sampai wortelnya lenyap

Memanjat kursi supaya jelas melihat ikan

Deo juga penggemar kipas seperti kakaknya. Sepanjang perjalanan (apalagi kalau malam hari)  yang dicari adalah kipas raksasa Holland. Jika menemukan kipas, Deo bisa berlama-lama berdiri di depannya, dimatikan --dinyalakan--dimatikan--dinyalakan lagi dst sampai-sampai kalau menurut saya sudah terlalu lama harus saya bopong untuk menyingkir dari depan kipas.

Perkembangan bicaranya termasuk cepat. Di usia 2 tahun ocehannya sudah bergemerincing memenuhi sudut-sudut rumah, belum lagi kalau marah atau menangis...mungkin tetangga pun bisa jelas mendengar teriakannya (hehehe). Inilah perbedaan mencolok antara Pio dan Deo. Jika Pio menangis, dia akan diam dan melelehkan air mata. Paling banter dia menyingkir ke kamar dan menangis tanpa suara di tempat tidur. Nah, kalau Deo yang menangis, bisa dipastikan seluruh rumah akan mendengarnya.

Sambil menempel tembok
Sudah keras nangisnya
Tahap awal



Untuk urusan belajar "menulis" Pio dan Deo idem, lantai, sprei, lemari, tembok semua pernah jadi sasaran coretan mereka



Deo termasuk anak yang keras kepala (sama kayak mamanya tuh)... Contohnya, kalau sudah kadung maunya tidur ... dibangunkan tidak mau. Berhubung sudah keburu berangkat mengantar Pio sekolah (telat nanti kalau nunggu Deo bangun), bajunya dilepasi, dimandikan (sambil didekap), dihanduki, dipakaikan baju lagi tetap tidur....


Setelah dimandikan, lagi dipakaikan baju : tetap tidur


Tetapi, sifat keras kepala dan ngotot dari Deo kadang bermanfaat untuk mendorongnya belajar.

Membuka pintu

Hup Hup nggak sampai......


Memakai sepatu

Lebih enak memakai sepatu Papa


Membuka kulkas dan merampok isinya

Nggak sabar nunggu dipotongkan..
Mengupas buah

Makan jeruk langsung sahut langsung hap..


Serius menekuni kulit pisang


Horee...bisa kupas sendiri....


Deo gemar sekali bermain dengan air..kalau belum basah kuyup belum puas dah






Termasuk berenang, jika belum kedinginan tidak mau mentas


Dan ini adalah momen-momen lain Deo bersama kami


Tidur pulas

Belajar duduk
Yiippiii..sudah bisa tegak

Tengkurap
Ikutan demam vampir 





Walau lagi sakit tetap main sama Papa



Gendong mama
3 jagoan




Main ayunan
 





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar