Sabtu, 12 Oktober 2019

S2- MMRS 2016 FKUB

Sudah lama pakai buuangeeet saya vakum menulis. Hampir 3 tahun draft ini tetap sebagai draft tanpa sempat saya sentuh. Rasanya sudah sulit sekali menyisihkan waktu di antara kuliah, bekerja, mengganti jam kuliah, mengerjakan segala tugas yang berdatangan, termasuk umek dengan krucil-krucil. Saya lebih memilih menyisihkan waktu untuk membuat kue bersama para krucil untuk menebus kurangnya waktu bersama mereka...
Suka tidak suka, apapun risikonya, begitu masuk ke bangku perkuliahan, ya harus dijalani dengan target lulus tepat waktu. Begitu kegiatan di kampus mulai, itu menandakan bahwa masa-masa saya harus lembur juga dimulai. .

Saya memulai masa perkuliahan di Magister Manajemen Rumah Sakit UB pada pertengahan tahun 2016. Perkenalan dengan teman-teman baru dari berbagai macam daerah dan  penyesuaian diri dengan kengiatan ataupun lingkungan kampus menjadi hal yang mutlak dialami.  Untunglah di program pasca sarjana ini tidak ada agenda orientasi yang aneh-aneh (males banget deh), kami hanya diwajibkan menempuh matrikulasi dan acara outbond. Kegiatan outbond diselenggarakan di PWEC selama 1 hari penuh dari pagi hingga sore. Acara sama dengan kegiatan outbond lainnya, didominasi oleh permainan beregu untuk melatih teamwork.









Kebanyakan hari perkuliahan diadakan setiap Jumat Siang dan Hari Sabtu. Jadi sering kali jam 12 setiap Jumat saya pergi meninggalkan umah sakit untuk menjalani perkuliahan hingga sore / malam. Kuliah hari Sabtu biasanya berlangsung sehari penuh dan pada beberapa kesempatan kuliah bisa dilangsungkan diluar waktu tersebut untuk mengganti pertemuan yang berhalangan. Perkuliahannya normal seperti umumnya kuliah, yang  unik menurut saya adalah tugas kuliah selain tugas pribadi lebih banyak tugas kelompoknya. 



 


Kelompok tugas ini  anggotanya tetap dari awal sampai akhir perkuliahan, termasuk ujian akhir juga dikerjakan berkelompok. Untuk ujian akhir kami selalu membuat semacam paper dengan tema yang ditentukan oleh prodi, mencakup semua mata kuliah semester terkait, serta berdasarkan data real rumah sakit lahan. Ujiannya dilakukan secara berkelompok, dihadapan seluruh dosen mata kuliah dan perwakilan rumah sakit, plus tetap ada  tanya jawab individunya. Semacam ujian tesis lah, hanya saja materinya jauh lebih luas dan ada barengannya hehehe...



Yang ini adalah kenangan menunggu maju UAS dan saat maju UAS semester 1 

Menunggu ujian...dag dig dug nya ituuu

On fire UAS semester 1
Bersama penguj dan Direktur RS setelah ujian berakhir 

Kami pernah mempunyai cita-cita untuk berfoto di jam UB setiap kali selesai ujian semester, tetapi ya begitu....tidak pernah bisa lengkap 1 kelompok. Ada saja halangannnya ...
Pasca UAS semester I hanya kami berdua yang foto. Hambatannya adalah hujan deras setelah UAS selesai. Akhirnya buyar, pulang ke tempat masing-masing. Kami berdua masih tinggal di kampus menunggu hujan reda  dan akhirnya berangkat ke jam UB untuk berfoto walaupun masih rada-rada gerimis 


Untuk semester 2 lumayan lengkaplah personel yang ikut berfoto di jam UB setelah selesai UAS hehehehe...
Setelah ujian UAS semestrer 2




 



Naaaa.....setelah UAS semester 3 yang kami sama sekali tidak memiliki foto bersama di jam UB.  UAS semester 3 adalah persiapan proposal tesis, jadi kami harus presentasi sendiri-sendiri di waktu dan hari yang berbeda.. Demikian pula dengan ujian final kami di semester 4, kami tidak memiliki foto bersama karena ujian semester 4 adalah ujian tesis yang benar-benar terpencar...

Ngomong-ngomong soal tesis, yang paling berkesan untuk saya adalah 'statistik'. Entah bagaimana, dan mungkin memang jalan yang harus saya lalui dalam pengolahan data, mulai uji kuesioner hingga pengolahan data kok ya adaaa saja. Uji validitas kuesioner saya mengulang 2 kali hingga akhirnya memiliki kuesioner yang layak pakai. Begitu jalan, data yang dihasilkan membuat bingung banyak pihak dan saya disarankan mengulang pengambilan data. Setelah  pengambilan data ulang bukan berarti masalah selesai. Tetap saja ada hasil yang tidak dapat dijelaskan dengan enak  sampai-sampai dengan pertimbangan pembimbing, saya memasukkan data penelitian di lembaga statistik lain. Hasilnya tidak sama persis, dan lagi-lagi tetap ada hal yang tidak dapat dijelaskan dengan memuaskan (bagi pembimbing dan saya) kenapa bisa begitu. Lumayan juga saya merogoh dompet untuk analisis statistik, karena metode pengolahan data yang saya pakai adalah PLS (mahallll...). Di tengah putus asa belum mendapatkan hasil analisis yang bisa saya pahami, terima, dan dapat menjelaskan kenapa bsa muncul ketidakvalidan hasil...akhirnya saya browsing mengenai pengolahan data statistik PLS, dan menemukan tempat pengolahan data PLS di Solo. Tidak tahu apa yang mendorong saya waktu itu untuk kontak beliau. ..kenal tidak, tahu juga baru itu saat browsing ....dan ternyata direspon. Setelah berbincang sedikit saya menceritakan masalah yang saya hadapi dan saya minta tolong untuk dilakukan analisis PLS ulang atas data-data saya. Singkat cerita seluruh data saya kirim via email kecuali hasil  PLS dari dua lembaga statistik Malang.  Saya ingat saat itu pas masa liburan Lebaran 2018. Pasrah...Analisis data PLS di Malang membutuhkan waktu beberapa minggu hingga hitungan bulan (antri juga sih soalnya). Laaa ini saya masukkan bertepatan dengan libur Lebaran, entah jadi berapa lama. Akhirnya karena saya tidak bisa mengerjakan apa-apa kecuali menunggu, laptop saya tutup, lupakan sejenak soal tesis, dan saya berlibur ke Jawa Tengah mencoba tol fungsional. Niat sih lupakan tesis...kenyataannya saat lewat daerah Solo, hati ini rasanya pingin nyari rumah si bapak statistik 😩

Kata-kata mutiara 'Pertolongan Tuhan tepat pada waktunya' rupanya terjadi pada saya saat itu. Setelah saya kembali dari liburan di Jawa Tengah, bapak statistik Solo  menelepon. Rupanya selama masa Lebaran, beliau masih menyempatkan diri ngutak atik data saya. Seingat saya (sudah lama sih...sudah lupa persisnya) saya mendapatkan kabar pertama hasil PLS dari Solo kurang lebih 1 minggu setelah data saya kirim...nggak lama...Rasanya terharu banget mengingat waktu itu adalah waktunya orang libur panjang, tetapi justru saya mendapatkan respon yang cepat. Hasil analisis PLS awal dikirim ke saya dan  bapak statistik (maaf ya tidak saya sebut nama) beberapa kali mengontak saya (atau saya yang kontak beliau untuk menanyakan banyak hal mengenai lingkungan kerja dan kondisi responden saya. Dari itulah beliau dapat menganalisis kenapa  hasil data PLS saya ada yang tidak valid.  Ada 1-2-3 faktor yang beliau simpulkan dari jawaban saya atas pertanyaan beliau yang menjelaskan ketidakvalidan tersebut...dan saya klik dengan jawaban tersebut. Masuk akal bagi saya dan menjelaskan banyak hal yang berputar-putar di kepala saya. Liburan berakhir dan saya menemui dosen pembimbing, beliau langsung oke dengan penjelasan PLS terbaru. Mau menangis beneran..tesis yang sempat terhenti berbulan-bulan bisa jalan lagi. Masih ada satu hal lagi yang membuat saya tercengang...biaya analisis statistik PLS  terakhir jauh lebih murah daripada 2 satistik awal saya. 

Dengan segala kerikilnya, saya sampai di perjuangan terakhir...ujian tesis ..punya barengan sesama rekan perjuangan seminar hasil..


 

Seleai ujian tesis, selesai sudah perjuangan akhir saya menyelesaikan S2. Revisi tesis tidak memakan waktu lama, dan saya bisa yudisium dan wisuda bersama teman-teman angkatan MMRS 2016.

 

Bersama bu Nia yang selalu menemani dan membantu perjuangan tesis saya 
Foto ijazah...bersama rekan seair mata  (ussh...lebay) saat magang dan seminar hasil



Tes TOEFL buat syarat wisuda .....



Dan akhirya wisuda...





 

Dan inilah foto terakhir saya di  jam UB bersama sahabat seperjuangan.  Kami  mengawali dengan foto berdua saat selesai UAS semester 1 dan kami menutup  perjalanan studi kami dengan foto berdua juga di jam UB..

 



Seluruh teman-teman MMRS 2016...miss u all...