Rabu, 01 April 2015

Holiday : Christmast 2014

Di Akhir tahun 2014 saya berkesempatan untuk mendapatkan cuti yang cukup panjang, mulai tgl 25 Desember 2014 sampai 1 Januari 2015...Harus dimanfaatkan nih, moment langka untuk refreshing sejenak.

 Saya punya waktu libur total dengan tanggal merah adalah 8 hari, bingung juga mau ke mana. Rencana besarnya sih ke Jawa Tengah sekalian suami pulang kampung. Cuma 1 minggu itu mau ke mana aja ? Salatiga pasti, lalu rencana awal mau ke Jogjakarta tepatnya ke Parangtritis. Biasanya, Pio kalau sudah masuk hotel susah banget diajak keluar, sedangkan saya pingin ke pantai...jadi jalan tengahnya adalah mencari hotel di tepi pantai. Sudah browsing hotel di pantai Jogja, suami ngajak ke pantai utara saja. Alasannya saat ini sedang musim hujan, takutnya jalan ke pantai selatan Jawa biasanya naik -turun cukup curam, berdinding tebing pula.. Ganti haluan cari info tempat wisata pantai utara di Jateng. Minat pertama jatuh di Karimunjawa, tapi berhubung musim libur panjang, harga kamar hotel ajubileee mahalnya, dan karena membawa 2 kunyil kecil ga bisa ambil sembarang hotel. Tambahan lagi kita juga bawa serta Oma Jember (mama-ku) buat liburan. Jadi inilah daftar perjalanan kami :

 25 - 27 Desember 2014 : JEPARA

 Berangkat malam Natal,kami tiba di kota Salatiga sekitar pukul 7 pagi. Jalan nyantai, gantian suami dan saya yang nyupir, karena kali ini kami liburan ga bawa driver. Setelah numpang mandi dan makan di rumah bapak, tengah hari kami meluncur ke Jepara Dan sampai di hotel pukul 3 sore. Selama 3 hari kami menginap di Palm Beach Resort, pantai Bandengan Jepara. Gara-gara tidak segera memutuskan akan menginap di mana, kami mendapatkan 2 kamar yang berbeda untuk 2 malam di Pantai Bandengan..hehehe....habis mau bagaimana, cuma tinggal itu yang tersedia. Hotel ini terletak persis di tepi pantai Bandengan, kamar dan lingkungan hotel bersih, serta kita dapat   melihat laut dari swimming pool nya. Pantai pribadinya bersih, sedangkan pantai umum persis di sebelahnya. Jadi kalau ingin bermain dengan wahana wisata yang tersedia di pantai Bandengan tinggal jalan beberapa langkah. Di pantai Bandengan ada wisata ke pulau panjang dengan menumpang perahu motor. Tarif per orangnya cukup murah, kalau tidak salah 15 ribu per orang. Karena kami menyewa 1 perahu sendiri, tarifnya 350ribu PP plus mengitari pulau panjang.Tidak banyak yang bisa dilihat di pulau Panjang, untung saja perjalanan berperahu pulang pergi cukup mengasyikan...Sempat juga menyewa perahu karet dayung, tapi Pio agak takut gara-gara mamanya ga pinter mendayung. Alhasil perahu selalu meluncur ke arah yang tidak diinginkan, atau berputar-putar..(maaf ya Pio, besok-besok lebih pinter dah mama ndayungnya). Saya masih ngidam pingin naik banana boat, belum kesampaian soalnya Deo ga mau lama-lama ditinggal mamanya..kapan-kapan ah...
Overall menginap di Palm Beach menyenangkan, yang kurang bagi saya adalah soal makanan resto hotel. Terlalu pedas (banyak merica) untuk anak kecil walaupun kita sudah request tidak pedas, tidak pake lombok dan   merica.


Oma dan Deo di depan cottage
Silaauuuu.....


Di atas perahu motor

Siluet






Oma dan Pio berjalan di pulau Panjang. Pulau ini masih membutuhkan banyak 'sentuhan' untuk bisa menjadi objek wisata yang menarik. Kesannya tidak terawat..eman..














 27-29 Desember 2014 :SALATIGA
Tidak banyak agenda kegiatan di kota ini karena edisi pulang kampung. Jadinya selain main ke rumah ortu, yang kami lakukan adalah bersantai di hotel, berenang sepuasnya, berendam air hangat, bahkan suami sempat spa lho hihihihihihihi.....
O ya, satu lagi agenda penting di Salatiga : me-laundry baju (edisi kehabisan)....


 29-31 Desember 2014 : SOLO.
Tujuan utama ke Solo ada 2 : cari batik (khas emak2) dan makan bakmi sabar menanti.
Bonus tak terduga di Solo ternyata hotel yang kami booking terletak tepat di depan Pusat Grosir Solo, tinggal nyebrang jalan saja. Lalu, entah karena kesalahan teknis yang bagaimana dari pihak hotel sehingga kamar yang kami pesan penuh,dan di up grade 1 tingkat ke kamar suite dengan harga sama. Hari pertama puas-puasin berenang..mungkin karena terletak di koridor terbuka lantai 3 (kalau ga Lantai  4 ---maaf lupa) air kolam dingiiiin banget. Deo ga betah berenang lama, sebentar juga sudah menggigil. Kalau Pio sama Oma kayak ga mau mentas deh. Besok-besoknya pun mereka berdua seperti balapan ngajak nyemplung. Bahkan tgl 31 selesai packing masih sempat berenang nemenin Pio
.
Acara berburu batik? Oo tentu jadi dunk.... Rugi kalau ke Solo ga cari baju batik, murah..dapat banyak buat dipakai kerja ataupun santai. Bakmi sabar menanti? Jadi juga.. Menurut saya, bakmi ini enak nggak eneg. Cuma ya itu, sesuai namanya harus sabar menanti matang karena dimasak dengan arang. Malam ke dua, kami sempat ke acara sekaten di keraton. Wuuuaaaa banyak sekali manusia, tumplek bleg di areal keraton. Walau berdesakan,rasanya seneng banget lihat  Pio asyik mengamati dan mencoba permainan. Sayang saya tidak bisa ikut Pio sampai puas karena perut tidak mau diajak kompromi, sehingga saya harus berlari dari keraton ke hotel sambil menggendong Deo dengan tujuan akhir : toilet..

 Akhir cerita, Pio jatuh hati dengan hotel ini dan berpesan kalau besok ke Jawa Tengah lagi dia mau bobok di Royal Surakarta Heritage..










2 komentar:

  1. Asyiknya... :) Sementara pada saat yang sama aku lagi di Malang mencari dirimu hahaha...
    Btw kok aku nggak bisa komen di postingmu yg pernikahan sih? Padahal kan aku pengen komen karena ada fotoku di sana masih langsing hahahha... Miss u Ka..

    BalasHapus
  2. Iya.....waktu dirimu ngabarin aku sudah sampai Mojosari.....padahal nyaris ketemu ya..
    Hehe...sudah kubetulin settingnya, entah gimana kok bisa berubah :)
    Miss u too Pat...

    BalasHapus