Kamis, 10 Maret 2016

Jogja Tour part 3

Hari II : 23 Februari 2016 (sambungan)

Hujan deras mengiringi kepergian kami meninggalkan lokasi Gua Pindul. Rata-rata dari kami pesimis, mau ngapain di pantai dalam kondisi hujan begini? Tetapi, belum sampai tempat... kondisi alam berubah terang benderang bahakan kering. Hmmm...padahal sama-sama daerah Gunung Kidul, tetapi sebaran hujan tidak rata.

Sampai di pantai Indrayanti, suasana dapat dibilang sepi (mungkin karena bukan hari libur serta waktu sudah cukup sore) dan laut dalam kondisi surut. Batu-batu karang tampak luas di tepi pantai, dan banyak bulu babi di sela-selanya. Menurut penilaian saya pribadi, pantai Indrayanti ini lumayan lah tetapi tidak istimewa. Bukan tipikal pantai yang bisa dibuat bermain oleh anak kecil, sehingga  kurang menarik bagi saya yang mempunyai dua anak kecil penggemar pantai.

Waktu tidak banyak, jadi yang bisa kami lakukan adalah jalan-jalan sambil keceh (main air) sedikit-sedikit. 




Tak berselang lama, sang mentari sudah tampak rebah mendekati cakrawala. Kami bersemangat menanti bola cahaya yang sekarang masih bersinar berubah menjadi bundar merah jingga. Sambil menanti saat tersebut, kami berburu siluet...

 
 

Bosan menanti, kami memutuskan untuk naik ke puncak bukit kecil (lewat tangga, bukan panjat tebing hehehe), dengan harapan dapat 'menangkap' si bola bundar....

 


Pemandangan dari puncak bukit. Lega rasanya memandang hamparan luas samudra
Tunggu menunggu, ketika saat si bundar semakin memerah, tiba-tiba saja awan kelabu datang berarak dan tinggal tidak mau pergi. Kecewalah kami semua ...huhuhu sudah capek-capek naik bukit.
Apalagi ketika mengecek ke pantai..haduuh...kok sudah sepi sekali? Berarti sudah pada kembali ke bus donk. Tidak menunggu lebih lama lagi, kami bergegas turun dan berlari ke parkiran. Beneran, tinggal kami bertujuh saja yang belum kembali.

Kembali ke pusat kota Jogja untuk makan malam. Di restoran ini (nama off the record ya), kami kembali antri  untuk mendapatkan jatah logistik perut. Rasa makanan cukup enak, hanya sayang sekali kecepatan pengisian sangat lambat dan kurang! Banyak anggota rombongan yang tidak kebagian ikan, hanya bersisa tempe dan potongan telur dadar. Hmmm..jadi satu cerita dah, juga pertimbangan untuk travel agent kami agar memilih resto lain.

Sampai di hotel jam 10 malam, saya sudah tidak berminat memenuhi ajakan teman-teman untuk ngelobos lagi di Malioboro cari wedang. Lebih memilih untuk mandi, packing, dan tidur.

Hari III : 24 Februari 2016

Pagi hari terakhir di Jogjakarta....
Setelah sarapan, pukul 09.00 kami check out, menyimpan koper dan bawaaan lain di bus kemudian antri menunggu andong untuk diantar ke keraton.

Foto dulu sambil menunggu giliran naik andong.

Satu andong diisi 5 orang. Sayang si mas kusir mahal banget senyumnya.....
Sebelum masuk keraton, antri lagi menunggu karcis. Saya sempat membeli mainan seruling yang jika ditiup bunyinya mirip dengan kicau burung (buat Pio dan Deo).

Seruling suara burung di tangan saya

Ada yang mencoba tongsis baru...


Perjalanan berkeliling keraton Jogjakarta di lakukan di tengah terik matahari : Panas banget....tetapi untunglah tour guide keraton kami  pandai membawa suasana.

Bersama tour guide keraton kami yang super lucu
Usai berkeliling keraton, kami diantar menggunakan kendaraan shuttle ke parkiran bus yang terletak cukup jauh dari area keraton. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju kota gede ke tempat kerajinan perak. Tidak cukup minat berburu perak, sebagian besar rombongan malah melakukan migrasi ke pabrik coklat yang terletak di seberang jalan, dan sebagian lainnya menonton pembuatan batik tulis.

Sisa waktu hari itu pokoknya dihabiskan untuk acara mencacah uang (baca : belanja), mulai dari pusat penjualan kaos dagadu, bakpia pathok, dan kembali ke Malioboro.
Kurang lebih pukul 18.15 kami meninggalkan Malioboro menuju Ambar Ketawang untuk mandi dan makan malam sebelum memulai perjalanan panjang pulang ke Malang.

Tiba di rumah sakit pukul 5 pagi, suami sudah menunggu untuk membawa saya kembali kepada dua jagoan kecil di rumah.
Capek? Pastilah....tapi senaaaang sekali. Hingga saat tulisan ini saya buat, teman-teman dari kloter 1-3 semuanya mengatakan tidak ingin pulang ke Malang hehehe. Bagaimana dengan kloter 4 minggu depan? Yakin 100% pasti akan mengungkapkan hal yang sama..
Saya pribadi pada hari pertama masuk kerja setelah pulang dari Jogja rasanya seperti bangun dari mimpi yang menyenangkan......

**Semangat**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar