Kamis, 03 Maret 2016

Jogja Tour part 1

Sebagai ungkapan syukur atas kelulusan akreditasi KARS yang kedua kali, rumah sakit  memberangkatkan seluruh karyawan dengan masa kerja 6 bulan ke atas ke Jogjakarta untuk wisata 3D2N (total sebenarnya 4 N ya dengan menghitung perjalanan berangkat dan pulang). Tour kali ini saya ikut !!!! ye...ye...ye..... senangnya, karena tour 3 tahun yang  lalu ke Bali saya tidak bisa ikut karena sedang hamil dan perdarahan..hiks...

Persiapan dan keberangkatan
Tidak banyak persiapan yang saya lakukan. Hanya saja karena itinerary sudah diterima sebelum hari keberangkatan dan di dalamnya banyak acara alam, saya mempersiapkan topi, sunblock, sandal pantai, serta tak ketinggalan payung (musim hujan nih). Saya juga sempat browsing di internet tentang keamanan berwisata di Gua Pindul ketika musim hujan terkait kekhawatiran  suami. Takutnya terjadi banjir yang tak disangka atau peningkatan debit air secara mendadak, apalagi baru-baru ini terjadi banjir di wisata air terjun Coban Rondo Malang. Sepertinya cukup aman, hanya saja air sungai akan berwarna keruh coklat, tidak bening kehijauan seperti saat musim kemarau.
Sempat menimbang-nimbang mau bawa tas jinjing atau koper, walau akhirnya menjatuhkan pilihan ke koper karena malas mengangkat berat-berat. Perlengkapan mandi dan baju ganti untuk esok paginya saat tiba saya pisahkan di tas ransel.

Berkumpul di rumah sakit Senin (22 Februari 2016) pukul sembilan malam dan berangkat on time jam sepuluh, kami menuju Jogjakarta menggunakan dua armada bus pariwisata milik Kosayu. Bis nya cukup nyaman, mesin juga sehat, hanya ada sedikit keluhan terhadap dirver Bus I (bus saya) terkait gaya mengemudi yang rada-rada nekat. 
Menjelang berangkat

Hari I : 23 Februari 2016

Kami memasuki perhentian pertama kota Jogjakarta di rumah makan Ambar Ketawang untuk sarapan dan bersih-bersih diri. Kamar mandi yang tersedia cukup banyak dan bersih, makanannya lumayan lah. Di sini dibagikan pula kaos seragam yang akan kami kenakan di hari pertama #supaya kalau hilang gampang mencarinya :p   #bercanda, abaikan saja#

Selesai mandi sarapan, sudah pakai kaos seragam
Tujuan pertama di hari pertama adalah Candi Brorobudur, salah satu situs sejarah yang sudah amat terkenal sampai mancanegara. Rasanya tidak perlu saya menjelaskan panjang lebar tentang apa itu candi Borobudur. Saya amat yakin sebagian besar dari kita telah mengetahuinya. Cuaca cukup cerah sehingga sinar matahari benar-benar sukses membuat kami kepanasan dan mandi keringat. Untung tidak lupa membawa topi, bahkan payung saya pun laku dipinjam..
Ini beberapa foto yang diambil di kompleks borobudur

















Setelah dari Borobudur, kami mampir makan siang di rumah makan setempat yaitu di Kampung Ulu Resort. Makanannya lumayan, dan yang jauh lebih penting mereka siap melayani dua armada bus yang sedang kelaparan hehehe...
Setelah kenyang selesai makan siang
Setelah selesai makan siang, rombongan melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata yang ditunggu-tunggu semua orang. Penasaran banget karena menurut info, objek wisata ini penuh dengan keseruan. Kurang lebih setelah 1,5  jam perjalanan kami memasuki markas Jeep dari Lava Tour Merapi, tetapi hiyaaaaa hujan turun cukup deras.
Pantang mundur, tour lanjut terus....toh mobil jeepnya bisa ditutup dan kami juga diberi jas hujan sekali pakai. Lava Tour Merapi adalah objek wisata di lereng gunung Merapi di mana pengunjung akan di bawa menjelajahi rute lahar dan menyinggahi tempat-tempat tertentu tergantung pilihan rute yang diambil. Rute yang dipilih rombongan kami adalah rute menengah, tidak terlalu pendek tetapi juga tidak sampai puncak Merapi dengan mengunjungi 3 tempat yaitu museum letusan Merapi,  Batu alien, dan  Bunker.


Wuih, saya merekomendasikan objek wisata ini untuk dikunjungi (tetapi jangan coba-coba untuk wanita hamil). Seru banget! Satu jeep diisi 4 orang (1 di depan samping pengemudi, 3 di kursi belakang) boleh duduk boleh berdiri terserah mana yang paling diminati asal berpegang erat selama melintasi area berbatu, jeglong-jenglong dalam, miring, atau menerjang air.

Di dalam jeep tertutup, setelah menerima jas hujan
Untunglah tidak lama setelah meninggalkan pangkalan hujan mulai reda sehingga begitu tiba di perhentian pertama (museum letusan) tutup jeep bisa dibuka.
Museum letusan sebenarnya adalah sisa rumah warga yang rusak akibat erupsi Merapi tahun 2010. Berbagai macam benda yang meleleh, sisa tulang belulang hewan ternak, bahkan ada jam yang rusak meleleh dan menunjukkan waktu terjadinya letusan.
Di depan museum
Jam rusak yang menunjukkan waktu erupsi
Melanjutkan perjalanan dengan rute offroad yang lebih menantang.... Kali ini lebih seru karena tutup jeep telah dibuka



Teriakan-teriakan anggota tour terus terdengar sampai pemberhentian kedua : Batu Alien
Batu alien adalah batu yang kalau dilihat dari samping ada mirip-miripnya dengan wajah alien (butuh sedikit imajinasi).


Di samping batu alien
Pemandangan di area ini cukup menarik dengan adanya jurang jalur lahar.
 



Perjalanan dilanjutkan kembali ke pos ketiga. Semakin tinggi mendekati puncak, jalan yang dilalui semakin menggila sehingga tidak mungkin mengambil gambar (sibuk pegangan hehehe) tapi seru sekali apalagi di tengah perjalanan hujan kembali turun.
Pos ketiga adalah bunker tempat perlindungan dari serangan awan panas, yang telah merenggut nyawa dua relawan.
Awalnya saya ragu-ragu untuk turun masuk melihat kondisi di dalam bunker..habis kesannya serem. Namun,akibat desakan teman dan ada yang bersedia mendampingi saya dengan membawa senter (di dalam gelap gulita)...akhirnya masuk juga (maaf, no picture..nggak sampai hati mengambil gambar).
Bunker dari luar
Pasukan kresek : pas saya lagi di dalam bunker..
Terbang
 Puncak Merapi sudah terlihat jelas dari area ini
Berlatar belakang puncak Merapi

Usai menjelajah bunker, usai juga perjalanan offroad kami. Dari pos tiga ini kami kembali ke pangkalan jeep tempat pemberangkatan melalui jalan lain yang jauh lebih singkat...
Mmmmm ... ada sedikit pengalaman di perjalanan pulang.. ketika melewati air si mas pengemudi jeep dengan sengaja menerjang dengan kekuatan penuh. Hasilnya ...hehehe kami selamat karena jeep masih separuh tertutup (bersyukur hujan sempat turun untuk kali kedua tadi), jadinya kami masih kering ketika tour berakhir.
Tapi.... ada juga yang tidak beruntung karena jeep dalam kondisi terbuka wkwkwkwk.....
Basah kuyup berlumpur
Turun dari gunung Merapi, kami langsung menuju ke hotel Citradream tempat kami akan tidur selama dua malam. Hotel ini merupakan hotel bintang dua yang terletak di pusat kota Jogjakarta, hanya sekitar 10 menit berjalan kaki ke Malioboro.
Setelah check in, mandi, makan malam (nasi gudeg Yu Jum yang dibagikan ke kamar), ibu direktur ngajak jalan-jalan ke Malioboro...

 
Puas jalan-jalan cuci mata kami mampir di mie ayam gareng petruk, makan (lagi), minum teh, lalu pulang ke hotel untuk tidur. Mengumpulkan tenaga menyongsong petualangan hari kedua....















Tidak ada komentar:

Posting Komentar