Minggu, 18 September 2016

Pantai Papuma

Tulisan ini sebenarnya sudah sangat  kadaluarsa berhubung hampir satu tahun draft tidak dilanjutkan ..mood menulis masih krisis gara-gara lelah...(alasan nih)

Liburan Natal tahun 2015 kami mudik ke Jember mulai tgl 24 sampai 28 Desember 2015, molor 1 hari dari jadwal semula. Selain beres-beres rumahnya mama, pada tanggal 25 Desember kami jalan -jalan ke pantai Papuma. Puluhan tahun menjalin relasi dengan "Jember", baru kali itu saya menginjakkan kaki ke pantai Papuma.  Saya hanya ingat kalau ketika kecil pernah ke pantai Watu Ulo yang terletak bersebelahan dengan pantai Papuma, namun saya sama sekali tidak ingat bagaimana rupa dan kondisi pantai Watul Ulo kala itu.

Berangkat pagi dari rumah (nggak pagi-pagi benar karena masih harus menunggu krucil bangun), anggota rombongan berkurang satu. Mama nggak jadi ikut karena mendapat kabar Doni (adik paling bungsu) akan mudik bersama istri. Jadilah keluarga saya dan Dedi saja yang berangkat ke Papuma.
Terletak tidak jauh dari kota Jember (dibandingkan jarak pantai dengan Kota Malang) dengan jalan yang 'jinak' (maksudnya nggak ada tikungan tajam naik turun), pantai Papuma dapat kami capai dengan mudah mengendarai mobil dan sepeda motor.

Berhubung hari libur, kondisi pantai cukup ramai dipenuhi wisatawan termasuk kami bertujuh. Walaupun tempat parkir kendaraan cukup teduh karena dinaungi pepohonan besar (yang banyak monyetnya), areal pantai panasnya minta ampun.





Ombak di wilayah pasir putih pantai Papuma tidak terlalu ganas tetapi masih cukup kuat untuk menyeret dan menjatuhkan orang, sehingga kami harus benar-benar ekstra waspada menjaga Pio dan Michelle bermain air. Deo sama sekali tidak mau turun ke pantai, rupanya dia tidak terlalu  nyaman dengan pantai ini...jadilah saya menggendong si kecil di tepian sambil mengawasi Pio dan Michelle. Saya menyerahkan pelampung untuk dipakai Dedi karena bersama Papa, mereka berdua bertindak sebagai body guard Pio-Michelle.




Sempat naik perahu di Papuma, rutenya pendek hanya berputar keliling di kawasan pantai. Tidak banyak pemandangan yang bisa dilihat selama berperahu, hanya menikmati semilir angin...atau karena saya terbiasa berperahu di pantai Banyu Anjlok ya? bahkan pernah diajak berperahu mengunjungi Gua Kelelawar yang luar biasa indah pemandangannya?



Pemandangan yang bagus di Papuma sebenarnya ada di pantai karangnya, di mana ada batu karang yang menjulang di tengah lautan.


Tapi sayang sekali lagi sayang....mungkin karena timing yang tidak tepat....saat itu pantai karang Papuma kotor dengan banyaknya sampah yang terbawa arus laut.

Banyak sampah terdampar di tepi pantai
Malas akhirnya berlama-lama, hanya duduk makan di salah satu gazebo yang ada di tepi Papuma.. setelah itu meluncur pulang ke kota Jember....

Makan siang di salah satu gazebo pantai

Baru beberapa meter keluar dari area pantai, Pio-Michelle-Deo telah melanjutkan perjalanan mereka ke dunia mimpi....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar